Lumajang - (Rabu, 09.01.2013) Diduga karena tidak memiliki biaya 3 orang pasien di Rumah Sakit Umum Lumajang, Jawa Timur ditempatkan di bangsal perawatan yang berada di depan toilet rumah sakit.
Keluarga pasien dari keluarga miskin tersebut menduga pihak rumah sakit sengaja mendiskriminasi keluarganya karena alasan ekonomi. Tapi benarkah mereka didiskriminasi karena alasan kemiskinan ?
Salah seorang pasien yang dirawat dilorong ruang Melati Rumah Sakit Dr Haryoto, Lumajang, Jawa Timur adalah Sulami Tirto, 75 tahun, penderita tumor kandungan, warga Desa Ledok Tempuro, Kecamatan Randu Agung. Sekilas memang pasien ini ditempatkan diruang pasien rawat inap pada umumnya.
Namun ternyata pasien mengeluh karena kondisinya tidak nyaman karena selain banyak nyamuk, lorong ini terasa pengap dan berbau tak sedap. Sebab lokasinya tepat berada didepan toilet rumah sakit.
Atas situasi ini keluarga pasien menduga pihak rumah sakit melakukan diskriminasi, karena pasien dari keluarga tidak mampu tidak dilayani secara manusiawi. Keluarga pasien beralasan selain lorong ini sebenarnya pihak rumah sakit masih memiliki ruang rawat inap kosong dan layak.
Menanggapi keluhan keluarga pasien ini pihak Rumah Sakit Haryoto, Lumajang menyangkal melakukan diskriminasi pasien. Para pasien itu dipindah diruang Melati karena fasilitasnya lebih baik. Namun karena ruangan Melati penuh pasien sementara dirawat dilorong tersebut.
Keluarga pasien berharap pemerintah Kabupaten Lumajang memperhatikan pelayanan kesehatan, semisal menambahkan ruang kamar inap untuk kalangan tidak mampu.
Lagi-lagi rakyat kecil lah yang menjadi korban,,,,Wahai para penguasa sadarlah kalian bahwa dibawah kalian masih banyak rakyat yang memerlukan kesejahteraan dan kesehatan yang layak,jagan kalian hanya menumpuk kekayaan untuk kalian sendiri. Wakil rakyat adalah sebuah pengabdian untuk rakyat bukan menumpuk kekayaan dari rakyat.
No comments:
Post a Comment