Jember - Diduga malu karena putrinya melahirkan di luar nikah, seorang warga Dusun Gumuk Segawe, Desa Pancakarya, Kecamatan Ajung, Jember, melaporkan telah menemukan bayi. Namun polisi akhirnya berhasil mengungkap laporan palsu itu, setelah menemukan ari-ari bayi berada di almari rumah pelapor.
"Awalnya memang laporannya adalah penemuan bayi. Tapi setelah polisi melakukan penyelidikan, akhirnya diketahui bahwa bayi berjenis kelamin perempuan itu adalah anak dari putri pelapor sendiri," kata kepala dusun Gumuk Segawe, Marsodo, Minggu (17/2/2013).
Marsodo menceritakan, warganya yang melahirkan di luar nikah itu bernama Devi (17). Devi merupakan siswi kelas 2 sebuah SMK swasta di Jember. "Sekitar pukul 11 siang, ibunya Devi yang bernama Surya, melaporkan bahwa dia baru saja menemukan bayi di bangunan kosong depan rumahnya. Bayinya masih dalam kondisi hidup. Bayi itu katanya diletakkan di kotak tempat penjualan paku, karena memang bangunan itu bekas toko bahan bangunan. Kata bu Surya, bayi itu ditutup dengan tampah," terang Marsodo.
Menindaklanjuti laporan itu, Marsodo langsung meneruskan ke Polsek Jenggawah yang menaungi wilayah hukum kecamatan Ajung. Tak lama, petugas datang dan langsung melakukan olah kejadian perkara (TKP). Sementara bayi perempuan yang baru dilahirkan itu, langsung dibawa ke Puskesmas di desa Klompangan, Jenggawah.
"Dari olah TKP yang dilakukan polisi akhirnya diketahui bahwa bayi itu ternyata anak dari putri pelapor sendiri. Sebab polisi menemukan ari-ari bayi itu justru berada di rumah milik pelapor. Bayi itu hasil hubungan antara Devi dengan pacarnya yang juga kabarnya sama- sama masih sekolah," kata Marsodo.
Lalu, bagaimana penyelesaiannya? "Kabarnya mereka akan dinikahkan. Jadi kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan," tambah Marsodo.
Detiksurabaya.com sendiri kesulitan untuk mendapat konfirmasi dari pihak kepolisian, terutama tentang penerapan Undang-Undang Perlindungan Perempuan dan Anak, atas kasus tersebut. Kasatreskrim Polres Jember AKP Makung Ismoyojati yang dikonfirmasi mengaku masih belum mendapat laporan.
"Saya belum terima laporan, langsung ke Kapolsek saja,” tulis Makung dalam pesan singkatnya. Sementara Kapolsek Jenggawah AKP Tulus Dwi Sutarta, juga enggan memberi keterangan dengan alasan masih takziah. “Saya masih berada di rumah duka sekarang," katanya via sambungan telepon.
Demikian juga dengan Kanitreskrim Polsek Jenggawah Aiptu Bambang juga tidak bersedia dikonfirmasi. "Langsung ke Kapolsek saja, saya takut salah nanti," ujarnya singkat.
Nah tu buat para ortu yang punya anak cewek harus baek" jaga anaknya dan seharusnya lebih bijak menghadapi masalah bukannya kayak gene,,,
sumber : http://surabaya.detik.com
No comments:
Post a Comment