Tuesday, January 10, 2012

Di Wonogiri Sekitar 41 Orang Masih Hidup dalam Pasungan

Solo - Ada berbagai cara untuk menangani anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Di daerah pedesaan, biasanya sehari-harinya penderita diisolasi oleh keluarganya dengan cara diikat atau dipasung. Di Wonogiri, Pemkab setempat mendata tidak kurang dari 41 warganya yang hidup terpasung.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Wonogiri, Widodo mengatakan dari pendataan yang dilakukan hingga saat ini masih terdapat tidak kurang dari 41 warga Wonogiri dipasung oleh keluarganya karena mengalami gangguan jiwa. Jumlah penderita yang dipasung itu tersebar di 12 kecamatan di kabupaten gaplek tersebut.

"Rata-rata keluarga beralasan pemasungan itu dilakukan karena khawatir penderita kelainan jiwa itu bakal mengamuk atau mencederai orang lain jika dibiarkan hidup bebas," ujar Widodo, Selasa (10/1/2012).

Widodo memaparkan jumlah 41 yang didapat oleh Dinkes Kabupaten Wonogiri tersebut dimungkinkan belum angka final, karena dimungkinkan masih ada warga yang enggan atau malu melaporkan keluarganya yang mengalami gangguan jiwa.

Dia menghimbau warga yang masih 'menyembunyikan' keluarganya yang sakit jiwa agar segera dilaporkan agar segaera bisa tindakan medis yang tepat. Hal tersebut sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menuju Jawa Tengah bebas pasungan pada akhir tahun 2012.

Untuk mewujudkan program tersebut, lanjut Widodo, Pemkab Wonogiri akan mengaktifkan kembali Badan Penanggulangan Kesehatan Jiwa Masyarakat (BPKJM) pada tahun 2012 ini. Dengan program itu, diharapkan warga membawa keluarganya yang mengalami gangguan jiwa untuk berobat. Oleh BPKJM, penderita gangguan berat akan dirujuk ke rumah sakit jiwa.
detiknews

No comments:

Post a Comment